Minggu, 27 Oktober 2013

Minibus Rombongan Pengantin Terbalik

Berita Surabaya - Dalam waktu lima jam, dua minibus mengalami kecelakaan di tikungan tajam di Dusun Ngebon, Desa Sedeng, Kecamatan Pacitan tanggal 20 Oktober 2013. Akibatnya dua korban tewas dan belasan korban lainnya menderita luka-luka.
Yang pertama kecelakaan terjadi pukul 05:30. Saat itu, sebuah minibus yang bernomor polisi G 1476 GG dan berpenumpang 20 orang terbalik saat menuruni tikungan Sedeng.

Minibus yang dikemudikan Karno, 55, warga Slawi Wetan, Kecamatan Slawi, Tegal, Jawa Tengah tersebut hendak mengantarkan rombongan pengantin ke Pacitan. Diduga, saat melewati tikungan itu, sopir membanting kemudi secara ekstrem. Akibarnya, bus tergulng saat berbelok ke kiri di turunan tersebut.

Peristiwa itu mengakibatkan sebelas orang mengalami luka ringan dan seorang terluka parah. Dia adalah Roisyah. " Kelihatannya, sopir sempat membanting setir, tapi bagian belakang minibuys tidak seimbang. Akhirnya, minibus terguling," papar Mashudi, saksi, warga setempat.

Kecelakaan kedua terjadi pukul 10:30 dan melibatkan minibus dengan nomor polisi AD 1436 EG. Minibus tersebut mengangkut rombongan dari Wonogiri. Minibus dikemudikan Kardi Aryanto, 41, warga Desa Pondok, Kecamatan Ngadiro, Wonogiri, Jawa Tengah, itu terjun ke jurang di tikungan yang sama. Diantara 26 penumpang minibus tersebut, dua orang meninggal dunai. Sutiyem, 54, warga Desa Ngadirejo, Kidul, Kecamatan Ngadirejo, Wonogiri, tewas di tempat.

Heru Prabowo, 61, warga Desa Ngadiro Kidul, Wonogiri, meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit di Solo. " Sebenarnya ada rambu rambu di lokasi tersebut. Namun, banyak yang tida mengindahkannya," ungkap Kasatlantas Polres Pacitan AKP Hardono.


Saat itu, minibus yang sarat penumpang tersebut melaju kencang di turunan Sedeng. Di tikungan pertama, minibus lolos dari celaka. Namun, di tikungan kedua, sopir tidak bisa mengendalikan kendaraan. Rem kendaraan tersebut diduga blong.

Akibatnya, laju kendaraan tidak terkendali. Minibus melaju lurus,lalu menerjang pembatas jalan dari besi dan terjun ke jurang sedalam 3 meter. Bus baru berhenti setelah menabrak pohon di semak-semak. Korban tewas dalam kondisi mengenaskan. Lima korban lainnya mengalami luka ringan langsung dilarikan ke RSD Pacitan.

Kondisi jalan yang menanjak dan sempit membuat proses evakuasi minibus sulit dilakukan. Minibus yang rusak parah dengan kaca depan pecah dan bemper rigsek itu baru bisa diangkat ke badan jalan pada siang harinya.



Sumber Media Cetak Radar Surabaya, 21 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar